SURVIVING COLLEGE?
- Yosifia Gundari
- Feb 4, 2022
- 3 min read
Updated: Feb 28, 2022
Surviving College Life: Anak Homeschooling Kuliah, Bisa, gak ya?
Hi, I’m back!!!
Kali ini aku akan sedikit flashback ke tahun 2018, dimana seorang siswi homeschooling memasuki perguruan tinggi negeri. Udah banyak banget blog atau video yang ngebahas pengalaman masuk STP NHI Bandung jadi aku gabakal bahas pengalaman aku masuk ke kampus tersebut, tapi pengalaman ‘surviving’ nya. Yah, siapa tau ada yang penasaran gimana kehidupan kampus di mata seorang lulusan rumahan yang belajar pake piyama.
Cerita ini akan diawali oleh PSDP (pelatihan sikap dasar dan profesi), sebuah kegiatan untuk mahasiswa baru beradaptasi dengan budaya baru di kampus STPB atau bisa dibilang ospek nya STPB.
First impression, kaget. Tentu saja kaget mendapati sekeras apa ternyata budaya kampus ini dan pasti bukan aku aja yang kaget tapi semua mahasiswa baru kampus ini. Tetapi, walaupun aku kaget , aku bisa beradaptasi dengan cepat thanks to Pramuka yang pernah aku ikutin. Rasanya sebelas dua belas sih dengan ujian pramuka homeschooling (makan makanan yang aneh, diteriakin, ga tidur, dsb), sama-sama ujian mental. Kalau cerita tentang PSDP kayanya ga bakal ada habisnya, terutama certain kejadian-kejadian konyol yang terjadi selama kegiatan berlangsung, panitia tata tertib, temen-temen, dan lainnya. Bedanya di PSDP kami belajar tentang atittude dan grooming sesuai dengan standar industri pariwisata.
Memasuki semester 1, layaknya mahasiswa pada umumnya aku dihadapi dengan mata kuliah, dosen, dan proyek. Sama dengan SMA sih, ketemu guru, mata pelajaran, dan tugas kelompok. Mungkin akan berbeda untuk program studi lainnya seperti tata boga, pastry, tata hidang dsb. Karena mereka lebih banyak lagi prakteknya daripada program studi ku Manajemen Bisnis Pariwisata. Aku bersyukur sih selama homeschooling aku punya banyak proyek dan aktivitas menyangkut kreatifitas dan presentasi. Hal-hal tersebut sangat berguna dan membantu aku di perkuliahan, dimana mahasiswa lebih didorong untuk mandiri mencari materinya sendiri, membuat review, menyusun presentasi, proyek dsb.
Seiring berjalannya waktu, kegiatan di kampus sebenarnya cukup mudah untuk dilalui, asal kita gak males untuk ambil catatan saat dosen berbicara dan ngerjain tugas yang diberikan, gak perlu bagus, tapi cukup bisa dijamin kalau kita punya catetan, kita bisa survive.
Satu-satunya yang agak berbeda dari budaya homeschooling adalah menggunakan seragam dan jadwal yang konsisten. Tapi hal ini justru menarik untuk aku yang terakhir kali pakai seragam adalah pas kelas 2 SD, seru aja gitu grooming hahaha.
Pasti ada aja yang bertanya ke aku, “Gimana beradaptasi dengan mahasiswa-mahasiswa lain?” Iya betul sih hampir semua rekan mahasiswaku di kampus bukan berasal dari latar belakang Pendidikan non-formal. Tapi bagiku semua orang sama aja, sama-sama unik, banyak yang aku pelajari dari kehidupan mereka sama seperti aku belajar banyak dari teman-temanku di homeschooling.
Sebagai hasil artikel ini, intinya aku sangat menikmati dan menyukasi konsep perkuliahan, semua kembali lagi ke pilihan yang kita ambil. Apa yang kita tabur, itu yang kita tuai. Disini, kampus tidak memaksa kita untuk memiliki IPK yang bagus dan mereka gak punya kriteria mahasiswa yang baik. Maka dari itu kita benar-benar dipaksa untuk mandiri, disini waktu yang tepat untuk kita secara individual menunjukan seperti apa kita sebenarnya, karena di kampus memiliki seleksi alamnya sendiri.
Apa kita memilih untuk mengangkat tangan kita saat dosen memberikan kesempatan?
Apa kita memilih untuk mengambil catatan dan mendengarkan dosen? Atau kita memilih untuk tidur selama dosen menjelaskan?
Apa kita memilih untuk datang ke kelas tepat waktu, atau kita memilih untuk skip kelas?
Apa kita memilih untuk menjadi mahasiswa yang aktif di organisasi?
Apa kita memilih untuk menjadi mahasiswa yang aktif part-time kerja sambil kuliah?Apa kita memilih untuk menjadi teman yang baik, atau kita memilih untuk tidak peduli?
Semua pilihan kita menghasilkan menjadi mahasiswa seperti apa kita di kampus tersebut.
It’s up to your choice!
Comments